Selayar, Sulawesi-Selatan : 27-mei-2025
Ditulis oleh AgoezGhele
Di sudut gelap stadion virtual, aroma keringat dan harapan menyatu dalam keheningan. Sekelompok tim-tim terpilih sedang berkumpul untuk bersaing memperebutkan piala di pertandingan hattrick masters, sebuah kompetisi selayaknya Liga Champions di dunia nyata. Perlu diketahui bahwa di Hattrick tak hanya ada pertandingan liga, cup, dan persahabatan, melainkan ada hattrick masters sebagai pembuktian bahwa tim Anda adalah terbaik dari yang terbaik. Para peserta kompetisinya merupakan perwakilan dari setiap negara yang tercakup di dalam game Hattrick.
Di musim 90, pada hattrick masters, sebuah peristiwa akan menjadi sejarah yang mengguncang jagad raya Hattrick, yang dikenang sepanjang masa dan akan menjadi legenda yang tak terlupakan. Hal tersebut diakibatkan oleh sebuah strategi yang mampu menggetarkan jaring lawan dari jarak 30 meter, strategi yang dianggap lemah di hadapan taktik pressing. Namun, kenyataannya berbeda. Tak satupun taktik pressing yang mampu menghalaunya. Akhirnya, kini kekuatan long shoot telah menemukan panggungnya.
24-februari-2025.
Sorotan pertama adalah pertandingan antara Paniek Zaaiende Bakra's dari Suriname yang dikelola oleh Luckeh, berhadapan dengan FK "Ozas" dari Lietuva yang dipimpin oleh Topsportas. Masing-masing ke-2 tim tersebut sama-sama menggunakan formasi 3-5-2. Di awal-awal pertandingan, tepatnya pada menit ke-2, tuan rumah sudah memimpin 1-0 dari gol yang tercipta dari serangan arah kiri.
Namun, tak lama kemudian, pada menit ke-14, FK "Ozas" telah menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Dilanjut menit 32, skor kembali berubah 1-2, di mana FK "Ozas" sudah memimpin. Kemudian, pada menit 50, FK "Ozas" kembali menambahkan keunggulannya menjadi 1-3. Skor tersebut bertahan sampai peluit akhir pertandingan berbunyi, sehingga hal tersebut membuat FK "Ozas" maju ke babak semifinal.
Sementara itu, pertandingan tim Georgian Club 1991 dari negara Sakartvelo, yang dikelola oleh Saralidze, sedang menghadapi tim Corinthians Moçambique dari negara Moçambique yang dipegang oleh Alexandr9. Ke-2 tim ini juga sama-sama menggunakan formasi 3-5-2. Meskipun Corinthians Moçambique unggul 0-1 pada babak pertama atas gol yang tercipta di menit ke-38, namun saat memasuki babak ke-2, di menit 74, pemain Corinthians Moçambique memperoleh hadiah dari wasit berupa kartu kuning untuk ke-2 kalinya. Hal tersebut membuat pemain itu keluar dari lapangan dan kemungkinan akan berdampak negatif dalam pertandingan.
Terbukti di menit ke-84, Georgian Club 1991 berhasil menyamakan kedudukan 1-1 atas kesalahan fatal pada pertahanan kanan Corinthians Moçambique. Meski Corinthians Moçambique kembali unggul 1-2 pada menit ke-87, akan tetapi Georgian Club 1991 kembali menyamakan kedudukan 2-2 di menit-menit akhir. Karena skor imbang sampai babak ke-2 berakhir, maka pertandingan dilanjutkan ke extra time.
Di menit ke-94, keadaan telah berubah. Georgian Club 1991 telah memimpin 3-2 atas Corinthians Moçambique. Lalu, pada menit 111, kembali gol tercipta dan mengubah skor menjadi 4-2. Manajer Saralidze tersenyum puas dengan hasil pertandingannya, sedangkan manajer Alexandr9 tampak murung atas kekalahan timnya.
Di sisi lain, pertandingan antara tim La Castellana dari Kolombia yang dipimpin oleh Monk-, sedang melawan tim Hvítur Sandur FC dari Ísland yang di bawah naungan Ronningoz. Lagi-lagi ke-2 tim tersebut menyajikan formasi yang sama, yakni formasi 3-5-2.
Di babak pertama, Hvítur Sandur FC telah memimpin jauh dengan skor 1-4. Meskipun saat memasuki babak ke-2, La Castellana mencoba mengejar ketertinggalan dengan gol-gol yang tercipta di menit 49 dan 82, sehingga skor berubah menjadi 3-4, namun hanya sekejap mata Hvítur Sandur FC kembali menambahkan keunggulannya 3-5 pada menit ke-83. Saat menjelang pertandingan berakhir, lagi-lagi Hvítur Sandur FC menambah gol pada menit ke-87. Dengan demikian, sudah dipastikan jika Hvítur Sandur FC akan melanjutkan ke babak semifinal, sedangkan La Castellana akan pulang kampung dengan segala kekecewaan.
Di sorotan terakhir, menampilkan sebuah taktik long shoot dengan formasi 4-5-1 dari tim FC Kobrakäsi yang berasal dari negara Suomi, dan dikelola oleh peikonpoika, sedang menghadapi taktik Kreatif dengan formasi 2-5-3 dari tim Poneloya Playeros, asal negara Nicaragua yang dipimpin oleh Torn_. Pertandingan kali ini sungguh sangat menarik dan mendebarkan, karena kedua tim tersebut sangatlah luar biasa.
Di babak pertama, Poneloya Playeros telah mengambil inisiatif terlebih dahulu atas gol 0-1 yang tercipta di menit 28 lewat serangan arah kanan. Namun, pada menit ke-36, FC Kobrakäsi sudah menyamakan kedudukan 1-1, dan skor tersebut bertahan sampai turun jeda istirahat.
Di babak ke-2, Poneloya Playeros kembali lagi memimpin 1-2 atas gol yang tercipta di menit 73. Namun, lagi-lagi FC Kobrakäsi kembali mencetak gol di menit 75, dan skor kembali imbang 2-2. Skor tersebut juga bertahan sampai babak ke-2 berakhir, namun karena belum ada pemenang, maka pertandingan akan diberi tambahan babak.
Saat memasuki menit 108, FC Kobrakäsi memantapkan dirinya untuk melaju ke babak Semi Final di kompetisi hattrick masters kali ini atas gol dari arah tengah dan mengubah skor menjadi 3-2.
28-februari-2025.
Di Semi Final hattrick masters, akan mempertemukan tim Hvítur Sandur FC dengan tim FK "Ozas". Tak ada perubahan, formasi 3-5-2 masih tetap populer pada laga Semi Final kali ini. Ya betul, kedua tim tersebut sama-sama mengandalkan formasi 3-5-2 sebagai senjata utamanya.
Pada menit 25, tim Hvítur Sandur FC sudah memimpin 1-0 terlebih dahulu atas gol yang dicetak oleh pemainnya yang bernama Dani Berkheiser. Dan dilanjutkan pada menit 57, Hvítur Sandur FC menambahkan keunggulannya menjadi 2-0, di mana Dani Berkheiser sebagai asist dari gol tersebut.
Tak patah semangat, tim FK "Ozas" mampu memperkecil ketertinggalan 2-1 pada menit ke-65. Para pemain FK "Ozas" terus berusaha untuk menyamakan kedudukan, dan alhasil pada menit 74 skor menjadi imbang 2-2 atas gol dari Antonius Langhals. Mengejutkannya, pada menit 89, Antonius Langhals berhasil memecah kebuntuan dengan gol yang dicetak melalui serangan dari arah kanan, dan skor berubah 2-3.
Meskipun Hvítur Sandur FC mencoba membalikkan keadaan, akan tetapi semuanya sia-sia dikarenakan sangat sedikitnya waktu yang tersisa. Setelah peluit sudah berbunyi menandakan pertandingan telah berakhir, tatapan mata manajer TopSportas tak dapat menyembunyikan kegembiraannya karena bisa lolos ke Final.
Sedangkan di pertandingan lainnya, tim Georgian club 1991 menggunakan formasi 3-5-2 dengan taktik pressing saat menghadapi tim FC Kobrakäsi dengan formasi 4-5-1 dan taktik Long Shoot-nya. Seperti yang sudah diketahui secara umum, bahwa taktik long shoot tidak dapat berkutik jika menghadapi taktik Pressing. Dan terbukti, sampai babak pertama habis, skor masih kacamata. Hal ini membuktikan bahwa taktik pressing masih menjadi mimpi buruk bagi taktik long shoot.
Saat memasuki babak ke-2, tepat pada menit 62, Gerd Hobl dari FC Kobrakäsi menghentikan serangannya dan menunggu salah satu rekan timnya berada di jarak tembak, lalu kemudian bolanya dioper. Adegan fantastis itu membuat sang komentator dan para penonton menjadi terdiam. Semua mata tertuju pada bola yang bergulir itu, seolah-olah sedang menunggu aksi yang sangat luar biasa.
Hening…
Seperti itulah suasana stadion tersebut. Semuanya menjadi sunyi, dan hanya suara degup jantung yang terdengar.
Bola itu terus bergulir, dan arahnya sedang menuju ke salah satu pemain yang sudah bersiap melepaskan tendangan andalannya yang disebut tiger shoot. Kaki kanannya sudah diayunkan ke belakang sampai ujung kakinya hampir sejajar dengan kepalanya. Adegan ini mengingatkan pada captain tsubasa saat mengeksekusi tendangan mematikannya.
Setelah posisi bolanya sudah pas, pemain tersebut langsung mengayunkan kakinya sekuat mungkin, dan… "Boom". Dari jarak 30 meter, bola itu meluncur dengan cepat bagai peluru yang dilepaskan dari selongsongnya. Di mana bola itu lewat, ruang seolah-olah telah terkoyak. Tak hanya itu, samar-samar terlihat manifestasi yang berbentuk seperti seekor macan yang sedang merentangkan cakarnya, dan mengaung sambil menunjukkan taringnya yang sangat tajam.
Melihat itu, kiper dari Georgian club 1991 hanya diam membisu menyaksikan bola yang terus meluncur ke arahnya. Tak berdaya, dia hanya menatap bola tersebut yang mengarah ke sudut kanan gawang, dan "Gooooooool". Suara komentator akhirnya terdengar. Begitupun suara gemuruh para penonton yang terus menyebutkan nama Ville Lankila sebagai penembak jitu. Skor imbang pun berubah 0-1. Sampai peluit tanda pertandingan berakhir, skor tersebut tetap bertahan, dan FC Kobrakäsi memantapkan dirinya untuk melaju ke babak Final.
07-maret-2025.
Tibalah saatnya penentuan juara dan mengangkat piala trofi hattrick master musim 90. Di laga final kali ini, 2 tim akan bertemu untuk membuktikan siapa terbaik dari yang terbaik. Gemuruh suara riuh para supporter pun tak luput untuk memberikan semangat kepada tim kesayangan mereka.
Di atas lapangan virtual, ke 2 tim telah siap untuk memulai pertandingan. FK "Ozas" telah menggunakan formasi 2-5-3 dengan taktik normal, sedangkan FC Kobrakäsi juga menggunakan formasi 2-5-3, tapi dengan taktik yang lebih memfokuskan serangan melalui tengah. Berbeda dengan pertandingan-pertandingan sebelumnya, saat ini FC Kobrakäsi tak lagi menggunakan taktik long shoot. Ini sungguh di luar dugaan, namun itu merupakan suatu strategy yang hebat untuk mengelabui lawan.
Gemuruh suara supporter tim FK "Ozas" mendominasi stadion, karena tim kesayangannya telah memimpin 1-0 terlebih dahulu di menit 30. Namun, pada menit 36, tim FC Kobrakäsi sudah menyamakan kedudukan menjadi 1-1 melalui gol spektakuler dari Július Bajužik. Hanya berselang 2 menit, FK "Ozas" kembali memimpin 2-1 oleh Alonso Valdivia saat menerobos dari arah kanan di menit 38. Tetapi, lagi-lagi FC Kobrakäsi berhasil menyamakan kedudukan 2-2 menjelang babak pertama berakhir, tepatnya pada menit 44.
Pada babak ke-2, FC Kobrakäsi memecahkan kebuntuan di menit 64 atas gol dari Keiran Fenwick dan mengubah skor 2-3. Tak berhenti di situ saja, pada menit 68, FC Kobrakäsi menambahkan keunggulannya menjadi 2-4 melalui umpan cantik dari Július Bajužik kepada Luzak Merepeza dan dilanjutkan menjadi sebuah gol dengan aksi yang sangat mendebarkan. Skor tersebut bertahan sampai pertandingan berakhir dan FC Kobrakäsi ditetapkan sebagai sang juara pada kompetisi hattrick masters kali ini. FC Kobrakäsi telah membuktikan bahwa dialah tim terbaik, sekaligus membuktikan bahwa long shoot mampu bersinar di kompetisi yang paling bergengsi dalam permainan Hattrick.
Selamat kepada manajer PeikonPeika atas prestasi gemilang yang telah diraihnya dengan usaha yang keras dan tentunya akan menguras pikiran.
Salam Hattrickers