Kuningan-Jawa Barat, 01-Juni-2025
Ditulis oleh YuD-OB06
Halo semua. Disini aku mau sedikit bercerita tentang pengalamanku bermain hattrick. Dari awal jadi newbie sampai sekarang… ya masih newbie juga sih, hehe
Aku bukan manajer yang hebat, tapi mungkin dari kesalahan-kesalahan yang aku lakukan, kalian bisa ambil pelajaran. Nah, penasaran gak, apa saja sih kesalahan yang pernah aku buat? Yuk, mari kita bedah bareng-bareng!
Seperti yang kita tahu, dalam hattrick kita tidak boleh punya dua tim dalam 1 perangkat. Tapi waktu itu aku melakukannya juga, karena kupikir, seperti game lainnya, sah-sah saja punya dua tim. Pikiran itu yang bikin aku merasa aman
Nyatanya? Salah satu timku kena banned, wkwk. Saking kesalnya karena timku gak bisa dibuka, aku jadi gak main hattrick lagi. Hampir dua tahun lamanya aku vakum
Karena rasa penasaran masih ada, akhirnya pada tanggal 29 Agustus 2022 aku bikin tim baru bernama One Inch Ash. Tim ini masih bertahan sampai sekarang. Tapi ya, seperti yang tadi aku bilang, aku bukan manajer yang baik. Masih banyak kesalahan yang aku lakukan. 😅
Di hattrick kita sebenarnya bisa minta bimbingan dari mentor, yaitu para pemain senior yang sudah berpengalaman. Waktu itu, aku cuma milih mentor karena pengen cepat dapat lisensi manajer. Formalitas doang. Ternyata… salah besar!
Dengan mentor, kita bisa belajar banyak:
Adanya mentor bikin perjalanan kita lebih terarah. Jadi, jangan cuekin fitur mentor ini, ya! Belajar dari pengalamanku. 🙏
Dulu aku terlalu semangat ingin memperkuat tim. Aku beli pemain mahal tanpa analisis. Pokoknya asal kelihatan bagus dan ‘murah’, langsung aku beli, tanpa lihat:
Akhirnya? Uang tim habis, performa gak maksimal. Dari sini aku belajar bahwa beli pemain itu soal analisis dan strategi, bukan cuma soal harga atau rating.
Karena terlalu semangat ingin tim One Inch Ash jadi besar, aku langsung renovasi stadion. Tapi ternyata itu keputusan yang terlalu buru-buru.
Kesalahannya:
Akhirnya tiap minggu pengeluaran membengkak karena:
Ujung-ujungnya, aku terpaksa jual pemain biar bisa tetap bertahan. Dari sini aku belajar bahwa pertumbuhan tim harus seimbang, gak bisa hanya fokus ke satu aspek seperti stadion.
Begitulah perjalanan (dan kesalahan) aku selama main hattrick. Dari punya dua tim, cuek sama mentor, salah beli pemain, sampai renovasi stadion tanpa perhitungan. Mungkin ceritaku ini bisa jadi pelajaran buat kalian yang baru mulai, atau yang udah main tapi masih suka bingung
Sebenarnya masih banyak kesalahan lain yang pernah aku buat, tapi segini dulu deh. Capek ngetiknya, haha.
Intinya, Main hattrick itu bukan cuma soal strategi, tapi juga soal kesabaran
Salam Hattrickers! Semangat terus dan jangan menyerah! 💪😁